by WA t/sel 082220001945 -- Sedekah Pagi Subuh Berupa Barang Fisik Bermanfaat

merupakan sedekah yang dilakukan dalam bentuk barang fisik dengan keadaan umum seperti

1. Barang yang di niatkan disedekahkan dalam bentuk aslinya kepada yang membutuhkan.

2. Barang fisik yang boleh di uangkan untuk menyesuaikan kebutuhan penerima manfaat sedekah

3. Barang fisik yang di sedekahkan untuk di gunakan operasional pendistribusian sedekah harian oleh Team Sedekah Pagi

4. Barang yang dipinjamkan untuk kegiatan operasional sedekah tanpa dipungut biaya sewa

5. Barang bisa dalam kondisi bekas/ second ataupun kondisi baru.

Anda bisa melakukan konfirmasi untuk penjemputan sedekah barang fisik bermanfaat ke 
 WA t/sel 082220001945


Kami iringi Doa Terbaik untuk Terkabulnya Seluruh Hajat ataupun Keperluan Anda


Muzamil hasballah mp3
Surat al-kahfi - Muzamil hasballah mp3
Madinah Live



Sedekah Pagi Subuh Secara Diam-Diam atau Pilih Terang-Terangan? Lebih Utama Mana. 


 

Sedekah adalah jenis ibadah dimana kita melepaskan / menginfakkan sebagian harta benda kita kepada mereka yang berhak menerima / memerlukan, dengan niat kita semata karena Allah SWT. Apabila dilihat secara pertimbangan matematika dunia, sedekah ini terlihat seolah akan mengurangi harta yang kita miliki dalam penguasaan. Namun sebenarnya kalau kita balik menggunakan perhitungan akhirat, sebagaimana yang telah Rasulullah ajarkan, maka sedekah ini hanyalah memindahkan posisi harta benda kita, menjadi bentuk lain. Dari versi dunia berpindah menjadi versi akhirat.

Ada hal yang unik lagi, malah sedekah ini bisa berbuah investasinya.

Bahkan ada hadits bersedekah, yang menjelaskan,  justru harta benda yang disdekahkan  akan membuat nilainya menjadi bertambah atau berlipat.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah [2]: 261:

مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ

Maṡalullażīna yunfiqụna amwālahum fī sabīlillāhi kamaṡali ḥabbatin ambatat sab’a sanābila fī kulli sumbulatim mi`atu ḥabbah, wallāhu yuḍā’ifu limay yasyā`, wallāhu wāsi’un ‘alīm

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

 

Kadang pertanyaan yang sering muncul dalam benak kita berkaitan tentang sedekah adalah mana yang lebih utama, sedekah pagi secara diam-diam atau sedekah subuh secara terang-terangan ?

Padahal pada prinsipnya, sedekah secara terang-terangan ataupun sembunyi-sembunyi adalah sebuah perbuatan yang sama sama baiknya.

 Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah [2]: 271:

إِن تُبْدُوا۟ ٱلصَّدَقَٰتِ فَنِعِمَّا هِىَ ۖ وَإِن تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا ٱلْفُقَرَآءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَيُكَفِّرُ عَنكُم مِّن سَيِّـَٔاتِكُمْ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

In tubduṣ-ṣadaqāti fa ni’immā hiy, wa in tukhfụhā wa tu`tụhal-fuqarā`a fa huwa khairul lakum, wa yukaffiru ‘angkum min sayyi`ātikum, wallāhu bimā ta’malụna khabīr

“Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Dilihat dari penjelasan ayat  ayat diatas, bisalah kita pahami bahwasanya dari kedua cara kita dalam bersedekah adalah tetap sama sama baiknya. Dari pembahasan Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya ‘Ulumuddin menjelaskan bahwa hal yang terpenting dalam bersedekah ialah titik awal keikhlasan dalam diri kita, jangan sampai ada rasa riya yang di dalam hati kita saat tangan kita mengulurkan bantuan untuk orang lain.

Lebih lanjut, imam al-Ghazali juga menyampaikan beberapa keutamaan daripada kedua cara diatas, dimana dua-duanya sama-sama memiliki keutamaan tersendiri, yakni:

Bersedekah Pagi Subuh Secara Diam-Diam (Sirr)

Dengan melakukan sedekah secara sembunyi-sembunyi, setidaknya akan terdapat lima keutamaan yang bisa kita dapatkan, yaitu:

1.      Keutamaan bisa menjaga hati dan lisan kita serta mencegah munculnya iri dengki (hasad) dari orang lain. Ketika kita melakukan bersedekah secara sembunyi-sembunyi, maka potensi hasutan orang lain tersebut akan bisa berubah diminimalisir.

2.      Melindungi kehormatan penerima sedekah. Perasaan penerima sedekah akan lebih terjaga. Sebab kita tahu, sebagian orang tentu enggan untuk meminta-minta padahal dirinya dalam kondisi sangat memerlukan, ini dikarenakan oleh dirinya menjaga kehormatan dirinya

3.      Melindungi dari potensi pujian manusia. Sedekah yang dilakukan tidak murni karena Allah akan membuat kita bisa terjerumus kepada kesyikiran, karena berarti bisa terjadi beramal demi selain Allah. Dengan bersedekah secara sembunyi-sembunyi, kita menutup dengan baik kemungkinan potensi kita ingin dipuji oleh orang lain dalam bersedekah.

 

4.      Sedekah secara rahasia akan menimalisir kemungkinan sang penerima dari merasa terhina dalam kekurangannya, dan meminimalisir kemungkinan si pemberi dari rasa sombong serta hasrat ingin terlihat lebih baik di hadapan orang lain.

5.      Perbuatan menjaga kerahasiaan amal adalah salah satu bentuk daripada adab islam, sebab dengan itu, kita akan terhindar dari sifat sombong ataupun riya.

6.       

Bersedekah Pagi Subuh Secara Terang-Terangan (‘alaniyyah)

Sebaliknya terdapat empat keutamaan  bagi orang yang memperlihatkan sedekahnya, yaitu:

1.      Mewujudkan tampaknya Syiar Islam. Dengan memperlihatkan sedekah, malah akan membuat orang lain mengetahui betapa mulianya Islam sebagai agama yang mengajarkan untuk saling membantu antar sesama dan saling memberi.

2.      Dengan kita bersedekah secara terang-terangan, akan membuktikan bahwa kita sudah sampai pada kondisi tidak peduli dengan apapun, tanpa takut apapun kata orang lain. Sudah bisa meletakkan posisi harta benda keluar lepas dari tangan kita., Karena  beramal dilakukan semata karena Allah SWT.

3.      Perbuatan sedekah secara terang-terangan adalah bagian mengikuti daripada kesunnahan tahaddus bin ni’mah (menceritakan nikmat Allah) dan menampakkan rasa syukur kita kepada Allah SWT. Dan efek rasa syukur ini malah akan lebih dahsyat ke kehidupan kita.

 

4.      Bagi seorang kekasih Allah SWT, sudah tidaklah menjadi persoalan bagi mereka apakah orang lain akan melihat amal mereka atau tidak. Amal yang mereka lakukan semata adalah karena keikhlasan beribadah pada Allah SWT.

Dari semua penjelasan Imam al-Ghazali di atas dapat kita simpulkan bahwa keikhlasan dalam bersedekah bisa ditempuh dengan berbagai cara bersedekah, baik secara sembunyi ataupun terang-terangan.

Tinggal tergantung kita melihat kondisi masing-masing. Apakah akan melakukan sedekah pagi secara terang-terangan atau sedekah subuh secara termbunyi.

Dan ada sebagian juga yang melakukan kombinasi sedekah secara terang-terangan di lain hari, namun juga melakukan sedekah secara rahasia di waktu yang lain lagi.

Semua adalah perbuatan yang sangat baik.